"Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement and Suharto’s Coup d’Etat in Indonesia". Atau dalam terjemahan bahasa Indonesia berjudul Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta
Tak kan pernah ada habisnya jika kita berbicang mengenai tragedi 65, mau paska atau pra-nya sama-sama masih mengetatkan urat leher tatkala kita memperbincangkannya dengan orang lain. banyak teori yang berkembang di sekitar tragedi. beberapa sejarawan sisa-sisa orde baru masih ngotot menyatakan(dengan bukti yang itu-itu saja) bahwa peristiwa penculikan jenderal-jenderal adalah usaha PKI - sebagai institusi- dalam mencongkel kekuasaan Soekarno, setelah Aidit menganggap kematian Soekarno tinggal menunggu waktu dan PKI harus 'memukul lebih dulu' para jenderal AD. Saingan mereka dalam menguasai pemerintahan.
Teori kedua adalah: melepaskan semua tanggung jawab PKI dari tragedi. teori ini pertama kali di kemukakan oleh Ben Anderson, seorang indonesianis asal australia yang menamakan jurnalnya dengan nama Cornell Paper. Ben yang hadir dalam Mahmilub para pimpinan G/30/S menyangkal semua keterlibatan Aidit. AD telah terbukti memancing-mancing PKI agar partai bergerak memukul terlebih dahulu, namun hingga akhir, partai tetap tidak terpancing. maka di siapkanlah kudeta yang memang di rancang untuk gagal sebagai alat pendeskreditan PKI.
Dan teori ke tiga (teori yang paling saya percayai) adalah teori yang terpapar di dalam buku ini. Sesuai dengan pandangan Bung Karno dalam melihat tragedi ini, yaitu:
1. Pimpinan PKI yang keblinger.
2. Adanya oknum yang tidak benar( mungkin maksudnya Soeharto)
3. Lihainya Nekolim(intellijen-intellijen C.I.A)
Tidak seperti Bung Karno yang bisa menimbulkan banyak tafsir, John roosa memaparkan 3 poin di atas dengan sangat jeli, dengan data-data yang kredibel ,termasuk Dokumen Brigjend Soepardjo yang selama ini jarang di gunakan oleh para sejarawan pecinta G/30/S.
Menurut saya pribadi, sudah waktunya Sejarawan-Sejarawan dalam negri untuk membahas tragedi ini dengan lebih mendetail, lebih akurat, lebih sehat, dan tentu lebih bebas dari doktrin-doktrin orde baru yang sangat-sangat seenaknya. Dan tentu saja harus menjadikan buku ini sebagai pegangan paling utama terlebih dahulu.
silahkan sedot di sini Download Ebook

0 komentar:
Posting Komentar